Tips Memilih Radiator Coolant Untuk Mobil

Membandingkan Air Pengisi Radiator (Coolant)
Pilih Air Pengisi Radiator Yang Efektif Dan Ekonomis. Agar performa mesin kendaraan selalu dalam kondisi baik dan prima, bisa dilakukan suatu perlakuan khusus terhadap mesin kendaraan. Salah satunya adalah penambahan campuran air radiator. Dengan komposisi tertentu, air pengisi radiator bisa ditambah atau diisi dengan coolant yang banyak terdapat di pasaran.

Mesin mobil saat bekerja menimbulkan efek panas yang tinggi dan sangat berpengaruh terhadap komponen-komponen lainnya. Normalnya suhu mesin saat bekerja adalah antara 75-90ºC. Jika suhu terlalu tinggi, maka mesin akan mengalami overheating dan tidak bisa bekerja normal. Untuk itu perlu suatu sistem penjaga suhu mesin agar tak sampai melebihi suhu tersebut.

Pada mesin kendaraan sebenarnya sudah digunakan siklus air pada sistem radiator untuk menjaga suhu, agar suhu tetap konstan dan ideal. Kemudian siklus air ini akan melewati rongga-rongga pendingin pada radiator untuk melepaskan panas, sebelum kembali menyerap kelebihan suhu pada mesin. Demikian seterusnya sistem pendinginan ini bekerja. Masalahnya sekarang harus dipilih air pengisi radiator dengan kemampuan atau karakter yang sesuai dengan fungsi utamanya sebagai pendingin (cooler).

Lihat Mesin Keropos Kemungkinan Karena Tidak Pakai Radiator Coolant 

Saat ini sudah jarang orang sekadar mengisi dan mengganti air radiator dengan air ledeng biasa. Pada umumnya mereka sudah memakai air radiator tambahan atau coolant. Pemakaian air radiator saat ini diharapkan tak hanya sebagai penjaga kestabilan suhu mesin saja, akan tetapi juga mampu menghindari korosi/karat terhadap dinding mesin dan cylinder head mesin, serta rongga-rongga pada radiator itu sendiri. Sehingga mesin menjadi awet pemakaiannya. Ditambah lagi usia pemakaian air radiator yang cukup lama atau jarak tempuh (kilometer) yang panjang.

Di pasaran umum banyak sekali beredar berbagai merek coolant sebagai air radiator tambahan. Ada yang berupa concentrate (biang), dimana pemakaiannya harus diencerkan atau dicampur air dengan komposisi tertentu. Ada pula yang tinggal langsung dituang ke radiator tanpa perlu diencerkan lagi atau di tambah air.

Dalam melakukan perbandingan ini kita menggunakan alat bantu: Thexton No.106. Untuk jenis coolant yang beredar di pasaran dipilih tiga macam air pengisi radiator, yaitu: Radiator Super Coolant (Prestone), Radiator Coolant (Top1), Antifreeze & Coolant (Peak), sebagai pembanding air ledeng dipakai air minum kemasan.

1. Air Ledeng (Aqua)

Air ledeng biasa setelah dilakukan tes Thexton, ternyata tak satu pun bola berwarna yang terdapat pada tabung Thexton naik atau mengambang. Berarti air ledeng akan mendidih sebelum suhu parameter terendah alat ini, yaitu 118ºC.

Terasa wajar saja sebab pada umumnya air saat dipanaskan pada suhu 85ºC sudah terdapat gelembung-gelembung udara kecil, pertanda mulai mendidih. Hal ini perlu dihindari, sebab dengan timbulnya gelembung atau buih ini membuat daya kerja larutan pengisi radiator jadi kurang maksimal. Mengingat suhu mesin masih terus meningkat lagi, sedangkan luas permukaan larutan yang bersinggungan dengan permukaan pendingin jadi berkurang karena terisi oleh buih.

Bisa disimpulkan, bahwa jika memakai air ledeng biasa sebagai air pengisi radiator daya pendinginnya tidak cukup baik karena titik didihnya relatif rendah. Belum lagi timbulnya buih yang nantinya memperbesar kemungkinan terjadinya karat dan korosi. Keuntungan pemakaian air biasa adalah dari segi ekonomi, karena tak perlu membeli.

2. Radiator Coolant (Top1)

Menurut petunjuk pemakaiannya, air pengisi radiator ini cukup praktis karena tak perlu mencampur dengan air atau mengencerkan lagi. Langsung tuang beres.
Jadi larutan pengisi radiator ini diuji tanpa menggunakan pengencer alias murni (100%). Hasilnya, adalah mengapungnya 1 buah bola berwarna. Dilihat dari tabel Thexton dapat disimpulkan, bahwa Radiator Coolant ini mampu menahan panas sebelum mendidih pada suhu 245ºF (118ºC).

Meski praktis pemakaiannya, tetapi jika dilihat volume kemasannya yang hanya 1 US galon (1 US galon=3,785 liter) tentu saja tak akan cukup memenuhi volume radiator. Misalkan saja untuk mengisi radiator Toyota Kijang memerlukan ± 7liter, berarti kita harus membeli 2 galon bahan ini. Dengan harga per galon Rp 23.900,- maka kita perlu mengeluarkan uang Rp47.800,-

3. Radiator Super Coolant (Prestone)

Sesuai petunjuk pemakaiannya, Radiator Super Coolant ini perlu dicampur air biasa dengan komposisi 50:50. Setelah dites Thexton, ternyata ada lima buah bola berwarna yang mengapung. Hal ini menyatakan, bahwa air pengisi radiator ini mampu menahan panas sebelum mendidih pada suhu 265ºF (130ºC). Karakter ini sudah cukup untuk menjaga suhu mesin.

Jika dilihat dari isi kemasannya yang cuma 1 liter dengan harga Rp26.700,- maka untuk memenuhi radiator Toyota Kijang paling tidak memerlukan 3 liter air pengisi radiator ini. Jadi dibutuhkan biaya sebesar 3x Rp26.700,- yaitu Rp80.100,-

4. Antifreeze & Coolant Protection (Peak)

Sebenarnya pada tabel kemasan produk ini ada beberapa komposisi pengenceran untuk pemakaian. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dimana kita berada. Untuk daerah tropis dianjurkan menggunakan komposisi 50:50.
Maksudnya untuk menyetarakan dengan tes sebelumnya.

Setelah dilakukan tes Thexton ada empat buah bola berwarna yang mengambang. Menurut tabel, berarti larutan ini mampu menahan panas sebelum mendidih pada suhu 262ºF (128ºC). Kesimpulannya air pendingin sudah cukup memenuhi standar, walaupun titik didihnya masih sedikit di bawah RSC Prestone.

Harga 1 kemasan (1US galon) adalah Rp100.000,-. Seperti contoh sebelumnya untuk mengisi radiator Toyota Kijang, dengan komposisi 50:50 paling tidak diperlukan 3 US galon. Jadi biaya yang diperlukan 3x Rp300.000,-

Jika ditinjau dari titik didihnya, maka Radiator Super Coolant (Prestone) menempati urutan teratas, yaitu 265ºF (130ºC). Diikuti Anti Freeze & Coolant (Peak) yaitu 262ºF (128ºC), kemudian Radiator Coolant (Top1) 245ºF (118ºC). Terakhir tentu saja air biasa. Walaupun tak terdeteksi oleh alat ini, tetapi yang jelas air sudah mendidih pada suhu di bawah 100ºC.

Untuk masalah berapa besar biaya yang dikeluarkan jika kita mengisi air radiator, yang termurah alias tanpa mengeluarkan biaya adalah memakai air ledeng biasa. Tetapi harus diingat, bahwa air biasa tak cukup baik dipakai sebagai pengisi air radiator. Jika kita mengisi radiator Toyota Kijang dengan Radiator Coolant (Top1) memerlukan biaya Rp47.800,-. Bila memakai Radiator Super Coolant (Prestone) memerlukan Rp80.100,- dan terakhir Antifreeze & Coolant Protection (Peak) perlu biaya Rp300.000,-

Tentu saja produk-produk di atas mempunyai keunggulan dan kelebihan lain yang berbeda-beda. Seperti sifat anti korosif, proteksi terhadap semua bahan metal, dan sebagainya. Akan tetapi di sini hanya melakukan tes dan membahas tentang fungsi paling utama dari air radiator, yaitu sebagai pendingin.
Untuk sifat titik beku bisa diabaikan mengingat kondisi lingkungan kita yang tropis.

Karat

Jagalah radiator, agar selalu mendukung performa mesin tetap dalam kondisi puncak. Karat/korosi dapat menimbulkan masalah kebocoran radiator, thermostat mampat, pompa air rusak, sirkulasi air pendingin terganggu.
Apalagi mobil sekarang banyak menggunakan AC, kemudian lalu-lintas sering macet sehingga kerja mesin lebih berat, terjadi panas yang berlebihan pada mesin kendaraan (overheating), dan akhirnya bisa merusak mesin.

Cara Pengisian Air Radiator (Coolant)

- Pertama kuras radiator terlebih dahulu.
- Bila perlu tutup kembali radiator dan masukkan air yang ditambahkan flushing liquid tertentu dengan mesin stasioner kurang lebih 10-15 menit.
Hal ini dimaksudkan agar kotoran seperti karat yang menempel pada
dinding-dinding radiator luntur.
- Setelah itu buka dan bilas kembali dengan air bersih.
- Isilah radiator hingga penuh dengan coolant sesuai komposisi yang ada pada petunjuknya.

Thexton

Thexton adalah alat berupa tabung kaca dengan karet pipet sebagai pengisap larutan yang akan dites atau diuji. Di bagian dalam tabung terdapat enam buah bola-bola pipih berbeda warna. Bola-bola ini nantinya akan mengapung, jika tabung telah terisi larutan yang dites. Semakin banyak bola yang mengapung, maka semakin tinggi titik didih larutan yang diuji. Pada badan tabung kaca terdapat bagan atau tabel untuk melihat hasil tes yang dilakukan. Tujuan digunakannya alat ini adalah untuk mengetahui titik didih (boiling point) beserta titik beku (freezing point) suatu larutan yang dipakai mengisi radiator.

http://danzi-oto.blogspot.com/2012/12/memilih-radiator-coolant.html